huruf jalan

Selamat datang!!!!

list.

Rabu, 30 Maret 2011

CAS A

scipsy:

Cas A is the remnant of a star that exploded about 300 years ago. The X-ray image shows an expanding shell of hot gas produced by the explosion. This gaseous shell is about 10 light years in diameter, and has a temperature of about 50 million degrees. (via Cassiopeia A: 26 Aug 9)
Cas A is the remnant of a star that exploded about 300 years ago. The X-ray image shows an expanding shell of hot gas produced by the explosion. This gaseous shell is about 10 light years in diameter, and has a temperature of about 50 million degrees. from ; 
http://listyaekaanggraini.tumblr.com/

from http://listyaekaanggraini.tumblr.com/

The Loneliest Whale in the World.
In 2004, The New York Times wrote an article about the loneliest whale in the world. Scientists have been tracking her since 1992 and they discovered the problem:
She isn’t like any other baleen whale. Unlike all other whales, she doesn’t have friends. She doesn’t have a family. She doesn’t belong to any tribe, pack or gang. She doesn’t have a lover. She never had one. Her songs come in groups of two to six calls, lasting for five to six seconds each. But her voice is unlike any other baleen whale. It is unique—while the rest of her kind communicate between 12 and 25hz, she sings at 52hz. You see, that’s precisely the problem. No other whales can hear her. Every one of her desperate calls to communicate remains unanswered. Each cry ignored. And, with every lonely song, she becomes sadder and more frustrated, her notes going deeper in despair as the years go by.
Just imagine that massive mammal, floating alone and singing—too big to connect with any of the beings it passes, feeling paradoxically small in the vast stretches of empty, open ocean.

Selasa, 01 Februari 2011

Bahaya Globalisasi Bagi Masyarakat Dunia

Globalisasi kini melanda dunia dan menjadikannya sebagai sebuah Global Village, di mana batasan geografi, dan teritorial wilayah negara bukan lagi menjadi hambatan berarti. Apa bahayanya?

Dampak Globalisasi
Sekarang ini keterbukaan semakin kuat berembus, dengan dipayungi oleh globalisasi yang berarti menjadikan segala sesuatunya global, meraksasa menjangkau seluruh dunia, keterbukaan dan globalisasi sepertinya menjadi pasangan yang sangat ideal, tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Globalisasi kemungkinan besar tidak akan ada bila keterbukaan tidak muncul dan begitu sebaliknya. Seluruh entitas yang mewarnai kehidupan masyarakat dunia tidak ada lagi yang tidak terpengaruh oleh sihir globalisasi. Produk, teknologi, kebudayaan sampai informasi merasuk jauh pada kehidupan masyarakat, tidak hanya di negara asalnya tetapi sampai ke seluruh negeri.

Coca-Cola misalnya suatu produk dagang minuman ringan asal Amerika Serikat yang kental dengan idiomnya “always coca cola”, bisa ditemui dan dinikmati kesegarannya di kekeringan Gurun Sahara sampai di kelebatan hutan Amazon. Makanan siap saji Mcdonalds tidak hanya dinikmati anak-anak bule tetapi bisa juga dicicipi dan digemari oleh orang Melayu di negara asalnya.

Kadangkala globalisasi membawa dampak buruk, pornografi salah satu contohnya, masalah ini begitu rumit dan semakin kompleks ketika internet atau jejaring dunia semakin mewabah di dunia, dengan internet tidak ada lagi informasi yang tak diketahui bahkan pornografipun bisa masuk ke suatu negara yang sebelumnya sangat ketat dalam mengawasi hal ini, tidak ada yang dapat mengawasi pesatnya pertukaran informasi di internet bahkan pemerintahpun tidak bisa memonitor apalagi memfilter informasi yang masuk dan keluar, kekhawatiran informasi akan diterima oleh orang yang tidak berhak dan sering disalahgunakan semakin merebak belakangan ini, baru-baru ini Indonesia dicap oleh para penerbit kartu kredit sebagai negara sarang pemalsu kartu kredit dengan modus membeli barang-barang secara on-line di internet dengan menggunakan kartu kredit yang bukan miliknya. Ini suatu kerugian besar bagi Indonesia sebab para netter atau pengguna internet di Indonesia sekarang ini tidak bisa lagi membeli barang secara on-line di Internet sekalipun mereka benar-benar secara sah pemegang kartu yang berkeinginan membeli barang di internet.

Neo Kolonialisme adalah bahaya terbesar yang akan dialami oleh negara-negara miskin dan berkembang ,saat mereka membutuhkan biaya untuk melakukan pembangunan di negaranya dan mulai meminta pinjaman kepada negara-negara donor yang kelihatan menolong tetapi sebenarnya sang penjajah gaya baru berkedok malaikat ( meminjam uang adalah trend globalisasi bagi negara miskin ), dengan meminjamkan uang berarti sang donor memiliki bargaining position yang baik terhadap pengutangnya, dan biasanya ketika negara pengutang sangat membutuhkan dana untuk menghindari keadaan perekonomian dari bahaya bangkrut, sang donor memberikan persyaratan tertentu yang merugikan bagi penerima dana misalnya pemerintah diminta mengambilalih hutang-hutang perusahaan swasta, mau menerima bibit pangan transgenik yang belum teruji benar baik dikonsumsi oleh manusia dan setuju membeli barang-barang untuk proyek pembangunan yang berasal dari negara pemberi dana padahal barang tersebut sudah bisa dibuat di dalam negeri dan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan mengimpornya, karena tidak memliki pilihan lain akhirnya negara penerima dana harus takluk dengan menyanggupi untuk menjalankan persyaratan yang sebenarnya sangat merugikan.

Globalisasi juga ditandai dengan munculnya area-area kerjasama ekonomi di seluruh dunia, di wilayah Asia Tenggara, Indonesia termasuk didalamnya, kerjasama ekonomi yang telah dirintis dalam kerjasama regional antar negara Asia Tenggara atau ASEAN telah melahirkan suatu kesepakatan ekonomi bersama yang dinamakan AFTA yaitu kesepakatan untuk membuka wilayah negara-negara Asia Tengara sebagai daerah atau area yang bebas bea masuk untuk barang-barang impor yang diekspor oleh suatu negara Asia Tenggara ke negara Asia Tenggara lainnya.


Kesimpulan
Globalisasi bagai dua sisi mata uang, satunya membawa kebaikan yang lainnya mendorong kepada keterpurukan, kita sebagai manusia yang diberi karunia tuhan akal sehat sehingga seharusnya bisa mencermati fenomena yang berupa kecenderungan yang terjadi dewasa ini, sebaiknya globalisasi bisa ditimbang baik-buruknya dengan pertimbangan bahwa globalisasi ini harus membawa seluruh manusia mendapatkan kesejahteraan, tidak hanya sebagian manusia saja yang menikmati kemakmuran tetapi seluruh mahluk yang berada dalam atmosfer ini harus bisa merasakannya, pertimbangan ini nampaknya hanya cita-cita utopia saja, namun tidaklah salah kita menggantungkan tujuan hidup kita pada cita-cita ideal yang disepakati oleh seluruh manusia, tidak berdasarkan pandangan orang Amerika saja atau menurut keinginan salah satu pihak saja. Visi ini harus disepakati oleh seluruh bangsa, bukan berasal dari suatu paksaan atau tekanan tapi berasal dari keinginan yang rela dan ikhlas untuk tumbuh bersama-sama menuju kesejahteraan umat manusia seluruhnya.

Disatu sisi ini merupakan suatu nilai positif dari globalisasi namun di sisi lainnya adalah suatu kerugian besar bagi umat manusia karena globalisasi hanya menuntun manusia sebagai mahluk pekerja yang cenderung kapitalis, yang melakukan semuanya semata-mata karena uang dan untuk memenuhi tuntutan pasar, rasa nilai-nilai tradisional berupa kebersamaan, kesamaan, kemanusiaan cenderung tersisih, hal ini akan mencetak manusia sebagai robot yang diprogram hanya untuk bersaing, mengalahkan yang lain untuk mendapat prestise dan kemakmuran semu.
Baiklah para pembaca, globalisasi memang wajib untuk kita sesuaikan. Makadari itu kita harus lebih tau dulu apa dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi. Hal tersebut semata – mata demi keselamatan kita supaya tidak terjerumus kedalam hal – hal yang tidak baik.